KOMUNITAS INTERVIEWER RISET PASAR


Apakah Anda tertarik menjadi seorang Interviewer Profesional? Atau mungkin Anda ingin mengetahui lebih jauh mengenai Interviewer Riset Pasar? Atau boleh jadi Anda sedang membutuhkan Interviewer Profesional yang tersebar sampai ke daerah? Semua layak membaca artikel ini.

Meskipun pekerjaan sebagai interviewer (pewawancara) riset pasar bisa menjadi hal yang menyenangkan, namun pada saat yang sama Anda juga dituntut untuk tetap serius dalam bekerja, memiliki tanggungjawab dan keterampilan tertentu.

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari beberapa keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang interviewer profesional berdasarkan pengalaman kami selama bertahun tahun berkecimpung dengan profesi yang menantang ini bersama Research Department, sebuah komunitas besar para interviewer riset pasar. Berikut beberapa tips untuk menjadi seorang interviewer profesional.

1. Memiliki rasa empati

Ini mungkin sepele, tapi penting. Ketika Anda ditemui oleh orang yang masih asing (tidak kenal), maka muncul dalam pikiran Anda sedikitnya ada 3 pertanyaan; “siapa orang ini?”, “dari mana orang ini?”, “apa tujuan orang ini?”, dan lain-lain (Anda bisa menambahkan sendiri).

Demikian pula dengan responden. Selama pertanyaan-pertanyaan tersebut belum terpecahkan, selama itu pula pertanyaan terus berkecamuk dalam benak responden. Boleh jadi responden memutuskan untuk tidak menanyakan kepada Anda karena beberapa alasan, namun bisa dipastikan responden tidak akan fokus dalam memahami pertanyaan, asal menjawab, dan lebih parah lagi, diam-diam menghubungi satpam untuk mengusir Anda.

Oleh karenanya, perkenalan itu penting. Mulailah wawancara dengan memperkenalkan diri Anda, siapa Anda, dari mana, dan apa tujuan Anda menemuinya. Anda bisa memulainya dengan contoh berikut;

"Pak/Bu, saya Andi. Saya dari sebuah lembaga riset MARKETRENDS ASIA yang sekarang ini sedang mengadakan penelitian mengenai Telepon Selular. Kebetulan Bapak/Ibu termasuk salah satu profil responden yang sedang kami cari untuk diminta pendapat atau masukannya. Bisa minta waktu beberapa saat untuk wawancara Pak/Bu?".

Setelah responden dipastikan paham, maka teruskanlah wawancara ke pokok pembahasan. Jangan lupa pula untuk meminta tandatangannya ketika selesai wawancara, mengucapkan terimakasih atas waktunya, dan berikan bingkisan kecil sebagai tanda terimakasih.

2. Memiliki keterampilan membaca dan menulis yang baik.

Ingat, Anda akan mengajukan berbagai pertanyaan kepada responden dalam bentuk dan struktur yang telah ditentukan. Dengan kemampuan mengenali dan memahami maksud dari pertanyaan dalam kuesioner (mengacu pada saat briefing), maka akan mempermudah Anda untuk menggunakan pilihan kata atau istilah yang dapat dipahami oleh responden. Responden Anda tidak akan mengernyitkan dahi ketika berusaha memahami apa yang Anda katakan. Jika Anda harus mengisi kuesioner dengan pensil (PAPI), Anda harus memiliki tulisan tangan yang baik sehingga team leader atau supervisor Anda dapat dengan mudah membaca dan memahami hasil wawancara Anda.

3. Jadilah pendengar yang baik.

Selain memiliki keterampilan mendengarkan, Anda juga harus benar-benar memperhatikan apa yang dikatakan oleh responden sehingga Anda dapat mengisi kuesioner secara akurat. Jangan sia-siakan waktu Anda, karena responden berikutnya telah menunggu kedatangan Anda. Jika Anda tidak mengerti apa yang responden katakan, Anda harus (dengan sopan) meminta mereka untuk penjelaskan lebih detil.

4. Memiliki keterampilan menggunakan telepon.

Walaupun tergolong jarang, wawancara melalui telepon (CATI) harus Anda kuasai. Suatu saat team leader atau supervisor Anda akan meminta Anda untuk melakukannya. Ketika responden menjawab telepon, Anda harus memperkenalkan diri dengan sopan, menyatakan tujuan Anda menelepon, kemudian lanjutkan dengan wawancara kecuali responden yang terlalu sibuk atau menolak wawancara. Untuk yang mengaku sibuk, cobalah untuk menawarkan wawancara di waktu yang lain, misalnya nanti, besok, lusa, atau minggu depan?

Selama percakapan, Anda harus tetap menjaga nada suara yang ramah. Berbicaralah dalam konteks tema wawancara. Di akhir wawancara, ucapkanlah terimakasih kepada responden atas waktu yang telah diberikan.

Berhati-hatilah terhadap orang yang memiliki latar belakang atau gaya berbicara berbeda dari Anda. Karena satu kata bisa memiliki makna yang berbeda. Disamping itu, Anda juga harus bisa bergaul dengan orang-orang selain sesama pewawancara dan supervisor Anda.

Nah, Anda telah mempelajari keterampilan dasar yang dibutuhkan oleh interviewer (pewawancara) riset pasar berdasarkan pengalaman kami. Tentu saja Anda dapat menemukan informasi lain yang dapat membantu Anda dalam upaya menjadi interviewer riset pasar. Saran kami, sering-seringlah mampir ke web log kami ini. Anda dapat membaca artikel-artikel menarik yang berkaitan dengan dunia riset pasar bersama Research Department.

Bagi Anda yang mungkin sedang membutuhkan interviewer, kami persilahkan untuk menghubungi kami di halaman CONTACT.

Share on Google Plus